Tanaman
bengkuang (Pachyrrhyzus erosus) merupakan
tanaman tahunan yang menghasilkan umbi akar, dengan bentuk membulat seperti
gasing. Kulit umbi tipis dan berwarna kuning pucat. Bagian dalam umbi berwarna
putih, mengandung air, serta berasa manis. Bengkuang dapat tumbuh pada dataran
rendah sampai dataran tinggi (1-1000 m dpl). Bengkuang merupakan tumbuhan semak
semusim yang tumbuh membelit. Batang bulat, berambut dan berwarna hijau. Daun
tunggal, bulat, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, tulang daun menyirip,
permukaan berbulu, panjang 7-10 cm, lebar 5-9 cm, berwarna hijau. Bunga
majemuk, bentuk tandan, letak di ketiak daun, tiap tangkai terdiri atas 2-4
kuntum, berwarna ungu kebiruan. Buah polong berbentuk pipih dan berwarna hijau.
Biji keras, bentuk ginjal, berwarna kuning kotor. Akar tunggang berumbi.
Perbanyakan tanaman dengan biji.
Biasanya
Bengkuang yang dikenal adalah umbinya, karena kandungan vitamin dan gizi yang
cukup tinggi. Kandungan utama bengkuang adalah air, yaitu 85 gram per 100
gram umbi. Kadar energinya yang cukup rendah (55 kkal/100 g)
memungkinkan bengkuang untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan yang baik bagi
pelaksana diet rendah kalori dan penderita diabetes melitus.
Kandungan
vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100 g), memungkinkan bengkuang digunakan
sebagai sumber antioksidan yang potensial untuk menangkal serangan radikal
bebas penyebab kanker dan penyakit degeneratif.
Buah
bengkuang bisa langsung dimakan, dibuat obat dan untuk kecantikan (identik
dengan pemutih kulit).
Umbi
ini tidak bisa dibuat pestisida nabati,
yang bisa dibuat pestisida nabati
adalah bagian daun dan biji karena mengandung racun di dalamnya.
Biji
bengkuang mengandung zat-zat seperti rotenone,
pachyrrhizid, pachyrrhizine, saponin, dan lain-lain yang bekerja secara
sinergis sebagai insektisida dan juga akarisida.
Daun Bengkuang
Biji Bengkuang
OPT sasaran
Hortikultura
: Croccidolomia binotalis, Aphis fabae,
A.craccivora, Bombix mori, Dysdercus megalopygus, Epilachna varivestis, Myzus
persicae, Nezara viridula, Plutella xylostella dan Spodoptera litura.
Tanaman
pangan : Serbuk atau tepung biji bengkuang dapat digunakan untuk
melindungi benih tanaman dari serangan hama gudang. Serangga yang teracuni mati
kelaparan yang disebabkan oleh kelumpuhan alat-alat mulut.
Cara membuat :
Biji
dan daun dicuci, ditumbuk, ekstraknya diencerkan dengan aquades. Alkohol dan
petroleum eter dapat digunakan sebagai pelarut. Aplikasi dilakukan dengan
penghembusan atau penyemprotan ke bagian tanaman.
Ekstrak
biji bengkuang bersifat toksik terhadap larva ulat krop dengan LC50 : 11,48 %.
Tingkat kematian terendah 13 % pada 4 hari setelah perlakuan dengan konsentrasi
12,5 % (125 gram per liter air) (Soekarto, et al, 1999).
Cara
lain Ekstrak biji bengkuang dibuat dengan cara menyaring campuran tepung biji
bengkuang dengan pelarut air, etanol 96%, atau metanol 96%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar